Program Matching-Fund Kedai Reka merupakan salah satu program andalan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia guna mendorong kolaborasi insan dikti dengan dunia usaha dan dunia industri.
Pada tahun 2021 dari 4 usulan yang diajukan Universitas Jambi terdapat 2 usulan yang lolos dalam proses seleksi ribuan proposal, yaitu Kemitraan Pasokan Rimpang Organik dan Pemberdayaan Suku Anak Dalam (SAD). Program Matching Fund “Kemitraan Pasokan Rimpang Organik” mengandeng PT. Akar Emas Semesta (PT. AES) dan 5 desa (BUMDes).
Kelima desa tersebut adalah Desa Dataran Kempas dan Pasar Senen di Kabupaten Tanjab Barat, Desa Sukamaju dan Ibru di Kabupaten Muaro Jambi, serta Desa Meranti Baru Kabupaten Sarolangun.
Menurut Ketua Pelaksana Kegiatan Matching Fund Dr. Ir. Ardi Novra, MP, kolaborasi multi stakeholder ini ditujukan untuk membangun tatakelola rantai pasokan yang terintegrasi (integrated supply chain management) guna mencapai keberlanjutan kemitraan multistrata yang berkelanjutan dan memberdayakan.
Keselarasan antara Visi Unja SMART “A World Class Entrepreneurship University Berbasis Agroindustri dan Lingkungan’ atau disingkat dengan “Ecoprenuership in Agroindustry” dengan Visi PT. AES yaitu “Menjadi Perusahaan Agrobisnis yang Kuat dan Terpercaya dalam Memberikan Manfaat bagi Perusahaan, Mitra Kerja, Masyarakat dan Lingkungan Hidup”. Berbasis keselarasan Visi kedua lembaga maka dalam implementasinya disatukan dalam bentuk program dan kegiatan yang disebut dengan “Ecoprenuership in Rhizome Agroindustry” atau pengembangan kewirausahawan dalam industri rimpang nusantara yang ramah lingkungan.
Salah satu kegiatan yang melekat pada Program Matching Fund adalah kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020. MBKM merupakan program untuk menyiapkan lulusan pendidikan tinggi yang tangguh dalam menghadapi perubahan baik perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan teknologi yang semakin cepat di era Revolusi Industri 4.0.
Program MBKM dalam Permendikbud No. 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Pasal 18 menyatakan bahwa mahasiswa program sarjana diperbolehkan memilih pembelajaran maksimal 3 semester diluar program studinya.
Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan salah satu indikator capaian yang harus dipenuhi dalam skema pendanaan MatchingFund KedaiReka Direktorat Kelembagaan Dirjend Dikti, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Pengembangan program MBKM dalam skema ini yang berbasis proyek dengan spesifikasi pada topik tertentu sesuai dengan usulan yang diajukan dan disetujui yaitu Kemitraan Pasokan Rimpang Organik. Program kemitraan antara Universitas Jambi (PT) dan PT. Akar Emas Semesta (DUDI) dengan mitra pengguna Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan program yang terintegrasi dan multidisiplin keilmuan.
Pendekatan yang dikembangkan dalam program agar mandiri dan berkelanjutan adalah penataan rantai pasok (supply chain management) pada 3 (tiga) komponen, yaitu a) upstream supply chain yaitu bagian hulu yang meliputi aktivitas dari suatu perusahaan dengan para penyalurnya dan koneksi mereka dengan para penyalur sekunder dengan aktivitas utama adalah pengadaan, b) internal supply chain merupakan semua proses inhouse yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur dengan aktivitas utama adalah manajemen produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan, dan c) downstream supply chain yaitu semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk pada pelanggan akhir dengan aktivitas utama adalah distribusi, penggudangan dan layanan purna jual.
Program MBKM berbasis proyek ini selanjutnya disebut dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam Kemitraan Pasokan Rimpang Organik atau disingkat dengan nama Program MBKM-KPRO Unja Smart.
Salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan pasca sosialisasi dan rekuitmen adalah pembekalan bagi mahasiswa MBKM-KPRO dan Pengelola Sentra Pembelajaran Rimpang Organik (SPRO) yang bertujuan untuk mempersiapkan dan menyatukan persepsi antara mahasiswa dan masyarakat mitra pengguna agar kegiatan dapat berlangsung lebih efektif dan berdaya guna.
Kegiatan pembekalan yang dilaksanakan selama 2 hari (22-23 September 2021) dibuka langsung oleh Prof. Drs. H. Sutrisno, M.Sc. Ph.D selaku Rektor Universitas dan dihadiri oleh 3 Wakil Rektor (Dr. Ir. Yusrizal, MSc, Dr. Ir. Teja Kaswari, M.Sc, dan Prof. Dr.nat.rer. Drs. Rayandra Asyar, MSc), Dekan Fakultas Peternakan (Dr. Ir. Agus Budiansyah, MSi) dan jajaran pimpinan Fapet Unja serta Penangung Jawab MBKM Unja (Dr. Ir. Sahrial, MTP).
Rektor dalam kata sambutan dalam kegiatan yang dilaksanakan di ruang seminar Fakultas Peternakan ini menyatakan bahwa suatu kebanggaan bagi Unja dengan lolosnya dua proposal yang diajukan para pegiat Unja Smart dengan bersaing dengan ribuan proposal yang bersaing pada tingkat nasional ini. Kepercayaan yang telah diberikan jadikan suatu amanah untuk membangun reputasi Unja Smart dengan melaksanakan secara baik dan efisien seluruh rangkaian kegiatan agar mampu memberikan nilai guna bagi banyak pihak.
Unsur pimpinan universitas sangat mendukung kegiatan-kegiatan skala nasional seperti ini dan diharapkan menjadi unggulan dalam mendukung capaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Jambi. Melalui kegiatan ini beberapa IKU dapat ditingkatkan, antara lain peningkatan mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran lapangan, percepatan rataan waktu kelulusan mahasiswa dan semakin meningkatnya jumlah dosen yang memiliki aktivitas di luar kampus serta keterlibatan praktisi dalam prodes pembelajaran berbasis pengalaman.
Pada masa akan datang sudah selayaknya para akademisi Unja untuk dapat bersaing pada tingkat nasional dan bahkan internasional sehingga tidak hanya baik bagi perkembangan reputasi Unja tetapi juga bagi para peneliti dan perekayasa itu sendiri.
Harapan rektor Unja ini selaras dengan laporan ketua pelaksana MBKM-KPRO kegiatan yang diikuti oleh 17 orang mahasiswa dan 23 orang mitra pengguna yang berasal dari pengelola BUMDes dan pengurus kelompok tani baik yang berasal dari 5 desa mitra pengguna maupun petani pelaku budidaya jahe merah yang sudah ada.
Tujuan umum kegiatan menurut Dr. Ir. Ardi Novra, MP adalah mengembangkan proses pembelajaran yang lebih adaptif dan responsif berbasis pengalaman lapangan mahasiswa peserta program, yang dirinci dalam tujuan spesifik yaitu a) menyediakan sarana prasarana dan fasilitas pendukung bagi terlaksananya proses belajar mengajar berbasis pengalaman bagi mahasiswa, b) memfasilitasi dan mendorong peningkatan jumlah dosen yang terlibat dalam berbagai aktivitas di luar kampus, c) mendorong percepatan waktu kelulusan dengan profil lulusan yang tangguh menghadapi berbagai perubahan baik sosial, budaya, dunia kerja dan teknologi, d) mendorong sinergisitas dan membantu peningkatan target capaian indikator kinerja utama berbagai unit kerja terkait dalam lingkungan Universitas Jambi dan e) memaksimalkan kontribusi program dalam pencapaian Visi UNJA SMART dalam pengembangan ecoprenuership bidang agroindustri”.
Kendala utama yang dihadapi dalam implementasi program adalah masih belum adanya panduan khusus yang spesifik tentang program MBKM Unja karena masih tergolong program baru. Untuk itu Tim Pelaksana telah menyusun sebuah Buku Panduan Pelaksanaan MBKM-KPRO dan semoga buku ini dapat menjadi salah satu masukan dalam mengembangkan Model MBKM yang sesuai dan spesifik untuk Universitas Jambi pada masa akan datang.
Materi dalam pembekalan mahasiswa MBKM-KPRO dan pengelola SPRO tidak hanya terkait pada teknis produksi atau budidaya rimpang organik tetapi juga berkaitan dengan peningkatan kapasitas komunikasi dan penjelasan cakupan MBKM itu sendiri.
Pada hari pertama disajikan materi tentang Penjelasan Umum tentang MBKM oleh Dr. Ir. Sahrial, MP (penanggung jawab MBKM-UNJA), Tekni Komunikasi dan Penyuluhan (Dr. Fuad Mukhlis, SP. MSi Tim Leader MBKM-PESAD), Penjelasan Teknis Spesifik MBKM-KPRO (Tim Leader MBKM-KPRO), dan Komunitas Jahe Merah Provinsi Jambi (Alfian SE. ME Penasehat Komunitas Jahe Merah Jambi). Pada hari kedua, materi yang disajikan lebih bersifat spesifik dengan narasumber yang kompeten baik dari para peneliti UNJA maupun PT. AES sebagai mitra DUDI.
Rangkaian materi dan narasumber pada hari kedua adalah Budidaya Rimpang Organik (Kang Syarif Owner PT. AES), Manajemen Limbah dan Teknologi Komposing (Prof. Dr. Ir. Adriani, MSi Ketua PUI-SIFAS), Pengendalian OPT (Dr. Husda Marwan, SP., MP Peneliti Unja), Ekologi Lingkungan dalam Pengendalian HPT (Dr. Fuad Nurdiansyah, SP., M.Hort) dan Karakteristik Kimia Organik Tanaman Obat (Prof. Dr..rer.nat, drs Rayandra Asyar, MSc) serta Prospek dan Teknologi Pengembangan Produk Olahan Jahe Merah (Dr. Mursalin, SP, MTP Peneliti Unja). Kombinasi materi pembekalan diharapkan mampu membuka jalur komunikasi yang efektif antara mahasiswa MBKM-KPRO, Pengelola SPRO dan masyarakat desa mitra pengguna.